10 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dikala Gres Memulai Usaha

Karena tuntutan hidup yang terus meningkat 10 Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Baru Memulai UsahaKarena tuntutan hidup yang terus meningkat, ditambah lagi dengan kurangnya lapangan pekerjaan yang layak, kesannya memaksa Seseorang untuk menentukan menjadi wirausaha. Berusaha membuat produk atau layanan yang belum ada atau mungkin cuma sekedar ikut-ikutan yang sudah ada.

Kebanyakan dari Mereka, tidak banyak berpikir dalam menentukan usaha. Mereka hanya merasa yakin bisa dan pada kesannya menjadikan kesuksesan wirausahawan lain sebagai patokan. Atau Mereka bekerjsama sudah merasa banyak berpikir dan melaksanakan pertimbangan, tapi kemampuan maksimal tersebut bekerjsama masih banyak hal yang belum diketahui. Sehingga pada kesannya menjadikan diri terlalu optimis dan berpikir monoton. Dan hanya bisa berpikir maju kalau perjuangan yang dijalani mengalami hambatan atau kegagalan, itupun kalau bisa mengambil pelajaran, kalau tidak tentu selamanya akan berjalan menyerupai cara berpikir sebelumnya.

Untuk itu bagi Teman-teman yang gres memulai sebuah usaha, sebaiknya perhatikan dulu hal-hal penting dibawah ini dari madjongke.com, berdasarkan pengalaman langsung dan juga pengamatan dilingkungan sekitar. Dan yang niscaya dari masukan teman-teman wirausahawan lain yang sudah berhasil mencapai kesuksesan.

Hal Penting Dan Harus diperhatikan Ketika Baru Memulai Usaha

1. Jangan pernah puas untuk duduk masalah kualitas pelayanan. Ini sering sekali menjadi duduk masalah bahkan faktor penyebab turunnya kinerja sebuah usaha. Jika terus menerus, tidak menutup kemungkinan ini yakni penyebab matinya sebuah usaha. Makara jangan pernah merasa puas dengan pelayanan yang sudah ada. Apalagi punya prinsip, begini saja sudah jalan dan untung besar berkala. Ini sangat jelek untuk jangka panjang. Kualitas pelayanan harus segera ditingkatkan sebaik mungkin. Jangan hanya sebab konsumen, pelanggan, dsb sudah terlihat sangat membutuhkan, kesannya bersikap jual mahal dan merasa dibutuhkan.

2. Persaingan juga harus diperhatikan. Jangan pernah menganggap remeh duduk masalah persaingan, meskipun tampaknya tidak ada yang bisa meniru, tapi kalau suatu ketika mencapai puncak jaya niscaya memunculkan harapan pihak lain untuk menjiplak jejak. Tidak menutup kemungkinan juga pada kesannya menjadi pesaing berat yang lebih mempunyai produk atau layanan lebih baik, taktik yang lebih bagus, bahkan modal yang lebih besar. Lebih berbahaya lagi kalau pesaing pada kesannya melaksanakan juga persaingan tidak sehat dimana selain meningkatkan produk atau layanan yang dimiliki, memakai taktik juga untuk mematikan usaha rival yang dianggap berbahaya.

3. Keuntungan juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Jangan pernah sekali berpikir laba besar tapi melaksanakan pekerjaan yang lebih ringan. Apalagi dibalik laba tersebut, membuat kekecewaan dari pihak konsumen atau pelanggan. Dalam usaha, yang perlu diperhatikan yakni laba jangka panjang. Jangan hanya sebab sifat serakah, berpikir untuk mencari laba sebesar-besarnya. Lebih baik sedikit tapi terus berlanjut. Jika ingin laba besar gunakan faktor perkalian. Akan lebih baik untung 100.000 dari 20 Orang daripada untung 100.000 dari 10 Orang. Karena dari 20 orang yang menawarkan laba 100.000 saja, bisa menarik konsumen atau pelanggan yang lebih banyak lagi, dan itu akan dibahas pada cuilan berikutnya.

4. Strategi promosi harus diutamakan. Bagaimana cara biar efektif dan efisien. Dan taktik promosi yang paling baik yakni bagaimana biar konsumen atau pelanggan kembali lagi, mereferensikan perjuangan Kita pada Orang lain, dan tidak ada pikiran untuk pindah ke lain hati. Bisa dengan menawarkan bonus, kualitas atau pelayanan yang baik, dan tentu harga yang tidak terlalu tinggi.

5. Pembukuan keuangan juga perlu. Keluar dan masuk juga harus diperhitungkan. Jangan hingga mengambil setengah lebih dari laba untuk duduk masalah konsumsi pribadi. Harus ada anggaran untuk peningkatan perjuangan yang dijalani. Jangan hingga terbuai untuk menjalani perjuangan gres kalau perjuangan yang ketika ini masih dijalani belum benar-benar stabil. Apalagi modal untuk perjuangan lain diambil dari total laba atau bahkan modal dari perjuangan yang sudah berjalan.

6. Dana dari hutang untuk peningkatan sebaiknya jangan di adakan dalam keadaan buru-buru. Saat melihat peluang, pelajari terlebih dahulu dalam kondisi netral. Jangan berpikir ketika obsesi menerima laba sedang menguasai diri. Pikirkan segala resiko jelek dan jangan merasa tahu kalau belum paham betul. Jika ada Pengusaha sukses mengatakan, harus optimis dan yakin, kalau tidak mencoba Kita tidak akan tahu. Itu tidak salah apalagi yang menyampaikan hal itu sudah sukses. Tapi ada baiknya mempelajari dahulu dan apakah bisa Kita mengatasi keadaan kalau sehabis itu menawarkan hasil yang buruk. Makara berdasarkan madjongke.com sendiri, optimis itu perlu tapi juga perlu langkah antisipasi kalau saja ada sesuatu yang buruk.

7. Tetap sederhana dan jangan terlalu memaksakan diri mempunyai sesuatu yang belum saatnya dimiliki. Kita sering sekali terbuai untuk mempunyai sesuatu yang belum saatnya dimiliki. Jika Kita mempunyai pemasukan selain dari perjuangan yang sedang ditekuni, tidak masalah. Tapi kalau itu sumber pemasukan satu-satunya, sebaiknya jangan dulu. Jangan terbuai oleh gaya hidup glamor ala Orang sukses. Apalagi tergiur dengan penawaran kredit dari pihak tertentu. Pikirkan resiko jelek kalau ingin melaksanakan itu. Ingat, segala hal bisa terjadi meskipun kemungkinannya sangat kecil.

8. Jangan aib untuk melaksanakan hal kecil. Ini sering menjadi penyakit Seseorang yang merasa usahanya sudah berjalan dengan baik dan merasa usahanya cukup menawarkan hasil yang membanggakan. Ini otomatis akan menjadikan diri aib untuk melaksanakan hal kecil dan sederhana untuk Orang lain bahkan diri sendiri. Dan kebanyakan Orang yang mempunyai cara berpikir menyerupai ini, ketika usahanya turun atau bahkan bangkrut, merasa aib kalau kembali bekerja atau memulai perjuangan yang dianggap remeh. Sehingga lebih menentukan untuk berdiam diri tanpa pemasukan daripada melaksanakan hal kecil tapi menghasilkan.

9. Biaya penyusutan. Pernahkah terpikir perihal biaya penyusutan?. Biaya penyusutan untuk prasarana dalam menjalankan usaha. Misalkan saja mesin, kendaraan, dsb yang dipakai untuk mendukung jalannya usaha. Suatu ketika itu bisa rusak dan perlu untuk membeli yang baru. Anggaran satu ini bisa dimasukan dalam biaya penyusutan. Anggap saja mesin dengan harga 10 juta dan harga jual kembali untuk 5 tahun kedepan mengalami penurunan setiap tahunnya. Padahal mesin tersebut semakin usang kinerjanya akan semakin menurun, biar kinerja meningkat atau setidaknya bertahan harus diganti baru, dan kalau tidak ada anggaran untuk itu, suatu ketika akan mengalami kesulitan sendiri. Bukan hanya produksi yang menurun, error, atau lain sebagainya, tapi juga bisa menjadikan kekecewaan dari pelanggan yang lama-lama bisa mengakibatkan hilangnya pelanggan dan itu besar kemungkinan menjadikan kebangkrutan.

10. Biaya cadangan juga perlu dipersiapkan. Apapun perjuangan yang dijalani, niscaya ada kemungkinan meskipun kecil bisa mati total sebab suatu kejadian. Kebakaran, tragedi alam, korban kejahatan, dan lain sebagainya. Sehingga biaya cadangan itu dibutuhkan kalau suatu ketika mengalami kemungkinan terburuk.

Dari artikel diatas, bisa Kita buat kesimpulan bahwa Kita harus lebih memikirkan laba jangka panjang daripada laba sesaat. Dan yang niscaya pikirkan segala kemungkinan buruk. Bukan untuk menjadikan diri Kita pesimis tapi untuk menyiapkan langkah antisipasi kalau kemungkinan jelek itu hingga terjadi.
Baca juga: 16 Perbedaan Lucu Wirausahawan Dengan Pekerja Tanggung

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Hijab Yang Syar’I