6 Cara Berpikir Yang Akan Menyiksa Kau Sendiri (Cinta)

 sering sekali hal itu bisa membuat cara berpikir Kita berubah 6 Cara Berpikir Yang Akan Menyiksa Kamu Sendiri (Cinta)
Dalam duduk kasus asmara atau cinta, sering sekali hal itu bisa membuat cara berpikir Kita berubah. Bahkan bisa meruntuhkan prinsip yang sudah Kita pegang semenjak lama. Atau bisa juga membuat cara berpikir yang baru. Dari itu tidak semuanya baik, sebagian justru memberi efek jelek bahkan menyiksa.

Mengumpulkan dari yang sudah terjadi, cara berpikir yang bisa membuat siksaan tersendiri bagi diri sendiri.

Keyakinan yang mendorong untuk mencari bukti atas dugaan saja
Memiliki rasa curiga yang sangat berlebihan sehingga membuat kepercayaan bahwa pasangan selingkuh. Anehnya lagi, kejujuran pasangan dilihat dari acara terang sampai klarifikasi yang meyakinkan, tidak bisa meruntuhkan kepercayaan tersebut. Makara kalau Kita mempunyai cara berpikir ibarat ini, Kita justru berusaha mencari bukti bahwa pasangan benar-benar selingkuh. Dari hati kecil Kita berharap mendapat bukti kalau pasangan itu bergotong-royong selingkuh. Itu tetap akan terasa, meskipun bergotong-royong Kita tidak inginkan hal itu terjadi. Tapi daripada mencegah, Kita lebih fokus untuk mengambarkan bahwa pasangan sudah selingkuh.

Berhubungan dengan koneksi
Berhubungan dengan koneksi maksudnya adalah, komunikasi yang dilakukan terus menerus dengan cara apapun. Jarak bukan duduk kasus dan waktu yaitu yang utama. Makara hampir setiap ketika selalu berusaha terhubung. Kalimat basa bau yang monoton, kehabisan topik, atau membuat salah persepsi yaitu duduk kasus yang sering dihadapi. Cara berpikir ibarat ini akan menyiksa kalau Kamu miliki. Rasa bosan akan lebih cepat terasa, pertengkaran hanya sebab salah paham, sudah tidak ada lagi topik menarik, hilangnya rasa ingin tau dsb akan membuat Dia merasa tidak nyaman sebelum waktunya. Padahal Kamu yang mempunyai cara berpikir ibarat ini, masih berharap semua ini terus berjalan.

Fisik yaitu kelebihan dan harga mati
Bagi Kalian yang merasa mempunyai penampilan fisik "sempurna", biasanya sudah menganggap bahwa penampilan itu aset paling berharga dan layak untuk mendapat tanggapan dalam bentuk usaha yang setimpal. Sehingga tidak sedikit pada akhirnya, banyak Orang yang merasa sempurna, lebih suka bersikap pasif dan jual mahal. Cara berpikir ibarat ini, tentu pada jadinya akan menyiksa diri sendiri. Apalagi selama proses awal, pasangan memaksakan diri untuk menjadi ibarat Orang lain. Saat sudah merasa aman, tentu nanti akan berubah. Berubah menjadi diri yang sebenarnya. Fisik "sempurna" bukanlah alasan untuk berhenti berjuang. Cinta itu sama-sama berjuang, bukan hanya berdiam diri dan ingin menjadi pihak yang diperjuangkan saja.

Hubungan self-expression
Secara tidak sadar, bergotong-royong terlalu tunduk pada pasangan. Akan tetapi intinya tidak bisa mengekspresikan diri sendiri. Dalam kepercayaan diri, yang ada hanyalah impian untuk menjadi tepat di mata pasangan. Sehingga apa yang diinginkan pasangan, berusaha untuk dituruti. Ini bisa menyiksa sebab pada jadinya bisa membuat pasangan tidak tahu diri, selalu ingin lebih (ngelunjak), menganggap Kamu tidak berharga, dan tentunya tidak merasa takut kehilangan.

Ukuran cinta dari masa lalu
Pada masa lalu, Kamu pernah mempunyai pasangan yang selalu ada untuk Kamu, apapun yang Kamu minta selalu diberikan, bahkan siapapun yang salah Dia niscaya meminta maaf duluan. Karena dasar ini jadinya Kamu berpikir bahwa ini yaitu satu-satunya cara untuk mengukur rasa cinta seseorang. Hingga detik ini, Orang yang tidak melaksanakan semua itu Kamu anggap tidak cinta terhadap Kamu. Kamu tidak menganggap setiap Orang tidak bisa mempunyai keadaan yang sama. Lebih banyak lagi, cara menilai diri sendiri, keadaan diri, dan dari cara berpikir, Kamu menganggap setiap Orang yang menyayangi Kamu itu sama. Ini akan menyiksa kalau terus berlanjut. Kamu akan selalu merasa kurang hanya sebab cara berpikir Kamu sendiri. Dan yang pasti, Kamu akan selalu berharap. Tidak sadar bahwa cara mengekspresikan cinta tidak harus selalu sama.

Dia hanya butuh Kamu
Cara berpikir yang menganggap bahwa Dia hanya butuh Kamu dalam aktivitasnya. Sehingga Kamu akan berusaha menjauhkan Orang-orang dari kehidupan Dia. Baik dengan cara menuntut, atau dengan cara mengancam. Kamu ibarat merasa Dia harus sepenuhnya menghabiskan waktu untuk Kamu. Hingga pada jadinya ketika Dia menghabiskan waktu bersama Keluarga, teman, atau sahabat, Kamu merasa tidak dianggap penting oleh Dia. Hanya sebab merasa tidak menjadi prioritas utama, jadinya Kamu merasa tersiksa sendiri.

Baca juga: 3 Cara Dangkal Cowok Dalam Berpikir.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Hijab Yang Syar’I