Bahaya Pacaran Bagi Para Muslimah

 Tidak di ragukan lagi kebenarannya lantaran itu merupakan perbuatan yang terperinci sudah dilara Bahaya Pacaran Bagi Para MuslimahMengapa ancaman pacaran? Tidak di ragukan lagi kebenarannya lantaran itu merupakan perbuatan yang terperinci sudah tidak boleh dalam Al Quran. Namun larangan tersebut masih banyak orang yang melanggar, sedangkan orang yang mengerjakannya terus bertambah dari hari ke hari. Seolah-olah larangan tersebut berkembang menjadi perintah. Bahaya akan pacaran perlu di sebar luaskan biar para cukup umur khususnya sanggup mengerti dan menghindari perbuatan yang menjadi perzinaan ini.

Daftar Isi
1. Penjelasan perihal ancaman pacaran bagi Muslimah

2. Pendapat Pemilik, editor, sekaligus penulis madjongke.com

3. Pendapat Kamu....

Tidak dipungkiri kembali kaum cukup umur lah yang paling rentan melaksanakan pacaran. Hal ini salah satunya disebabkan oleh masa puber yang mana pada ketika itu sedang jadi-jadinya berbuat nakal. Dan sudah menyebar pada teknologi yaitu gadget. Gadget yang canggih ini menjadi sarana paling efektif untuk memulai tindakan ini, sehingga tidak absurd bila ada sebagian cukup umur yang malu apabila tidak memiliki pacar. Astagfirullah.

Dampak Buruk

#1 Awal Terjadinya Zina
Tidak dipungkiri dengan gadget sanggup menyebabkan perzinaan. Kalau zaman kini bila tidak jalan-jalan rasanya kurang lengkap, kalau tidak berdua-duaan seolah tidak sah menjadi sepasang kekasih. Janganlah kau melaksanakan hal ini, bila sudah terjadi. Kemungkinan besar akan terjerumus dalam perzinaan. Nauzubillah

#2 Merusak Masa Depan
Setiap insan haruslah memiliki tujuan hidup dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Bila itu tidak ada, maka hilanglah warna dunia. Dunia akan lesu.
Mungkin kita pernah mengira, banyak kok yang pacaran tapi lihat sekarang, mereka telah menjadi dokter. Ya sanggup jadi mereka sukses walaupun setiap hari mereka habiskan untuk melaksanakan korelasi haram. Namun seandainya mereka fokus dalam menjalani pacaran. Mungkinkah mereka menggapai kesuksesan alam abadi dan dunia?

#3 Sia-siakan Harta Orang Tua
"Minta pulsa dong" begitulah bila sudah terjadi suatu korelasi pacaran. Sudah menyerupai pasangan yang sah. Tapi bersama-sama itu belum. Pacaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terus darimana semua biaya itu di dapat? Jelas jawabannya orang tua. Kebanyakan orang yang pacaran yakni remaja, berkisar antara dibawah 25 tahunan yang masih bergantung pada orang tua. Padahal usia inilah seseorang rentan melaksanakan pacaran.

Memang ada orang bau tanah yang merelakan anaknya pacaran, tapi itu sangat sedikit. Kalaupun ada, anaknya terus di pantau lantaran orang bau tanah yang waras dan berpendidikan tidak akan merelakan anaknya dinikmati secara percuma, atau tidak akan membiarkan anaknya menikmati sebelum waktunya.

Pacaran, menyerupai yang terlihat kini tak sanggup dipungkiri lagi yakni salah satu faktor yang menghalangi insan dari tercapainya cita-cita. Bagaimana tidak, seorang gadis atau cowok yang berpacaran hanya memikirkan kekasihnya, bahkan lebih jauh mereka akan membuang waktu dengan bermain-main berdua. Menghabiskan uang, dan mengecewakan orang tua. Itu yakni bukti konkret bahwa anak sudah mengkhianati orang tua. Bahkan bukan hanya itu saja, Kadang pacar membatasi gerak dan itu tentu semakin mempersempit diri dalam mencapai masa depan.

Apalagi perempuan, bila mereka telah jatuh cinta, hampir sanggup dipastikan mereka akan banyak membuang waktu pada hal yang sia-sia. Karena memang sudah sifatnya wanita itu sensitif, bila telah menyayangi sulit berpikir yang lain selain kekasihnya. Ini memang telah dibuktikan sejak dahulu.

Seperti biasa, segala sesuatu yang telah diperintahkan syara' untuk menjalani atau menjauhinya niscaya tersembunyi pesan yang tersirat di situ, yang pada jadinya akan terbukti secara ilmiah. Seperti halnya berdua-duaan dengan yang bukan mahram, baru-baru ini, sebuah riset ilmiah telah menunjukan sendiri kebenarannya. Bagi Anda yang sedang pacaran, maka pikirkanlah baik-baik. Jangan melebihi batas dan kalau memang belum pantas jangan melakukan. Jangan gunakan pacaran sebagai izin untuk saling menjamah tapi gunakan pacaran sebagai cara mengenal sebelum pada jadinya tetapkan untuk menikah. Itu lebih baik daripada Anda mendapatkan dosa yang besar! Semoga kita dijauhkan dari hal yang tidak di inginkan. Aamin. Ditulis oleh Malik.

Pendapat Rohmad Nur Hidayat selaku Pemilik, Editor, sekaligus Penulis tetap madjongke.com
Dari artikel diatas, Penulis memiliki pendapat tersendiri. Jika masih terhitung kecil, lebih baik tidak pacaran dulu. Dan pacaran sebaiknya dilakukan sesudah berdikari dan siap bila sewaktu-waktu harus melaksanakan pernikahan. Jika memang sudah mandiri, sebaiknya mencari pacar yang serius. Dan tetap perhatikan batasan-batasan. Jangan hingga melaksanakan hal yang melebihi selayaknya seorang Teman. Itu pendapat Saya, bagaimana dengan Kamu?.

Pendapat Kamu
Berikan pendapat Kamu dengan cara klik disini dan tuliskan perihal pendapatmu kemudian bagikan. Atau sanggup juga melalui kolom komentar dibawah.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Hijab Yang Syar’I